Nasional, NS – Setelah viral di media sosial mengenai kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, kini Kebijakan itu menuai kritikan dari berbagai kalangan.
Kebijakan yang beredar viral tersebut menyangkut Siswa harus Masuk Sekolah jam 5 pagi dan itu rencananya kebijakan tersebut akan diberlakukan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di beberapa sekolah di Provinsi NTT.
Melansir dari detiknews.com, Gubernur Laiskodat mengatakan bahwa, “Anak itu harus dibiasakan bangun pukul 04.00 Wita sehingga pukul 04.30 wita mereka sudah harus jalan ke sskolah sehingga pukul 05.00 wita sudah harus di sekolah supaya apa, ikut etos kerja,” ujar Viktor Laiskodat dalam video yang viral tersebut, Senin (27/2/2023).
Kritikan pun bermunculan dari berbagai pihak.
Seperti yang diutarakan oleh Oktavianus Barcelona yang merupakan Politisi Muda Asal Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata.
Pemuda yang sering disapa Vian itu pun mengatakan bahwa kebijakan tersebut perlu dikaji lagi.
“Kebijakan ini harus dikaji lagi, mengingat kebijakan ini ini tidak relevan jika harus dijalankan,” Pungkasnya lewat pesan teks via What’sApp. Rabu (01/03/2023).
Vian pun menjelaskan beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan.
“Soal keselamatan anak dan fasilitas penunjang, seperti bus sekolah yang saya rasa harus dipikirkan juga. Adapun fasilitas lain seperti lampu jalan, apakah semua daerah di NTT sudah memiliki lampu penerangan jalan ? Kan belum semua. Hal ini yang menjadi keselamatan siswa juga.” Tuturnya.
Adapun mengenai efisiensi proses belajar mengajar, menurutnya itu tidak akan efektif.
“Dari segi pelajaran sangat tidak efektif. Kondisi fisik akan terganggu dan jelas akan lebih sedikit menyerap mata pelajaran,” imbuh Vian Politisi Muda yang peduli dengan sektor Pendidikan di NTT tersebut.
“Banyak juga yang menentang kebijakan ini karena banyak orang tua siswa juga merasa keberatan dengan kebijakan ini.” Tutupnya
baca juga:
Komentar