Virus ASF Masuk Sulut, Braien Waworuntu Janji Akan Berjuang Bersama Asosiasi Peternak Babi

Netizensulut.com, Sulut – Asosiasi Peternak Babi Sulawesi Utara (Sulut) belum lama ini mendatangi Kantor DPRD Sulut, Senin (30/05/2023). Dalam agenda kunjungan Mereka itu, mereka diterima langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPRD Sulut, Braien Waworuntu di ruang kerjanya.

Datang dan menyampaikan langsung kepada Anggota DPRD Sulut, Ketua Asosiasi Peternak Babi Sulawesi Utara, Gilbert Wantalangi yang didampingi Sekretaris Dan Kairupan mengatakan bahwa pihaknya sejauh ini terus menggaungkan bahwa saat ini di Sulut ada virus yang sangat mengganggu kalangan peternak khususnya yaitu virus atau penyakit Babi ASF.

Mereka juga mengatakan sambil berharap agar
pemerintah Provinsi Sulut untuk bisa dapat melaksanakan penanganan yang baik terutama masalah perlintasan ternak babi dari daerah yang terjangkit (Sulteng) ke Sulut dan hal itupun sudah dikeluarkan surat lewat Sekprov nomor : 524/23.3366/SEKR-DISTANAK.

Mereka juga mengatakan belum melihat implementasi di lapangan belum sesuai dengan surat arahan dari Sekprov dengan berbagai macam kendala.

“Akibat dari tidak konsisten dalam penanganan masalah ini akan sangat berdampak besar bagi perekonomian masyarakat Sulawesi Utara khususnya semua yang bergerak dalam Usaha Ternak Babi. Karena jika Sulawesi Utara terjangkit Virus ASF maka 100% ternak babi di Sulut akan Mati dan sangat sulit untuk bangkit kembali,” beber Gilbert.

Lebih lanjut Gilbelrt menguraikan, secara perhitungan kami dengan Populasi Ternak mencapai 500,000 ekor maka jika hal ini terjadi kerugian yang akan dialami peternak babi sekitar Rp1,6 triliun.

“Belum termasuk sektor lainnya yang terdampak seperti toko pakan, petani jagung, petani padi, tukang potong, PAD pasar, Rumah Makan dan perbankkan, anak putus sekolah serta mengakibatkan banyak pengangguran dan angka kriminalitas yang naik,” ungkapnya.

Sementara itu Anggota DPRD Sulut, Braien Waworuntu mengemukakan pendapatnya sebagai wakil rakyat, dan Ia akan menjadi garda terdepan mengawal aspirasi masyarakat tersebut.

Apabila virus ASF masuk ke Sulawesi Utara akan berdampak bagi masyarakat dengan kerugian besar.

“Jika ada 400 ribu babi dikalikan Rp2 triliun dengan tingkat kematian 100 persen,” tegasnya.

Kader terbaik Nasdem inipun berharap, aparat Kepolisian Daerah dapat bertindak tegas untuk oknum yang diduga ‘bermain’ atau terlibat di dalamnya dengan semua aspirasi masyarakat dan para peternak babi di Sulut.

“Kami berharap Kapolda bersama jajarannya dapat memperketat daerah-daerah perbatasan, supaya mafia babi tidak dapat melintasi daerah perbatasan. Kalau masuk di Sulut sangat berdampak bagi masyarakat khususnya peternak Babi,” kuncinya diruangan kerjanya dikantor DPRD Sulut.

Komentar