Flashback ! Ini dia 2 Anggota DPRD Sulut Paling Kritis

Netizensulut.com, Sulut – Flashback ! Ini dia 2 Anggota DPRD Sulut Paling Kritis, simak Ulasannya.

Jejak digital kini semakin mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia politik.

Di Sulawesi Utara, terdapat anggota DPRD di kenal paling kritis dalam memberikan pandangan dan pendapatnya terkait isu penting di hadapi.

Pada artikel ini, kita akan flashback beberapa perjuangan dari wakil rakyat yang di nilai benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat Sulut.

Berikut kedua Anggota DPRD yang paling kritis:

Melky Jakhin Pangemanan 

Pertama, Anggota DPRD Sulut dari Partai PSI Sulut bernama Melky Jakhin Pangemanan.

Dengan segala kekurangan dan kelebihannya Anggota Dewan dari dapil Minut-Bitung ini merupakan teladan bagi Generasi Milenial.

Kerap di sapa MJP, Anggota Dewan satu ini hingga sekarang masih Komitmen dengan perkataannya.

Yaitu memberikan laporan kinerjanya setiap minggu hingga setiap bulan selama menjadi anggota DPRD Sulut.

Bagi yang ingin medapatkan Semua laporan kinerja MJP, bisa di akses di laman media sosialnya dengan mudah.

Terkenal kritis dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, MJP sering melakukan interupsi dalam Rapat Paripurna DPRD guna menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah.

Lewat Kritikannya, ia mendapat Lebel dari Pemerintah Provinsi sebagai Pejuang Penyandang Disabilitas di Sulut.

Tak hanya itu, Infrastruktur yang rusak di dapilnya pun sering menjadi kritikan kepada Instansi terkait guna mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera.

Masih banyak lagi Aspirasi masyarakat yang telah ia perjuangkan di kantor DPRD Sulut, sehingga hal itu membuat ia terkenal kritis sebagai wakil rakyat.

Anggota DPRD Sulut kedua

Julius Jems Tuuk

Kedua, Julius Jems Tuuk atau kerap di kenal Jems Tuuk merupakan sosok tidak kalah kritisnya dalam memperjuangkan hak rakyat Sulut.

Perlu di ketahui bahwa, Jems Tuuk adalah Politisi senior dari PDI Perjuangan Sulut dan Ia berasal dari Dapil Bolmong Raya.

Ada beberapa momentum ia mengkritisi kebijakan pemerintah daerah, seperti terkait masalah pertanian dan masalah Pendidikan di Sulut beberapa waktu lalu.

Bahkan, Kritikan-kritikan itu ia sampaikan dalam rapat Paripurna DPRD di hadapan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Forkopimda yang hadir.

Sehingga sebagian besar kritikan yang ia lontarkan itu membuahkan hasil positif bagi masyarakat, juga kepada pemerintah daerah.

Contohnya seperti masalah pertanian di BMR, setelah ia mengkritik kebijakan bantuan Alat pertanian.

Ternyata terbongkar ada permainan dari Oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab di dalam penyaluran bantuan tersebut.

Begitupun dengan masalah pendidikan, mulai dari masalah gaji guru yang tidak di bayarkan berbulan-bulan.

Hingga masalah Akreditasi di ribuan sekolah-sekolah yang ada di Sulut dapat teratasi.

Kontribusi Jems Tuuk dalam menjalankan tugas wakil rakyat sangat berdampak positif bagi sebagian besar masyarakat Sulut terutama masyarakat di dapilnya Bolmong Raya.

Dari kedua sosok ini kita bisa belajar bahwa nilai paling penting dalam menjalankan tugas adalah integritas.

Kedua Anggota DPRD Sulut paling kritis ini kiranya bisa menjadi contoh bagi generasi milenial dalam menjalankan tugas ke depan.

Semoga kalian artikel ini bisa menjadi referensi bagi kalian untuk mencari sosok panutan di masa mendatang.

Komentar