Ucapan ‘Happy Easter’ Benar atau Salah? Begini Penjelasan Soal Kata Easter dan Passover

Netizensulut.com – Ucapan ‘Happy Easter’ Benar atau Salah ? Begini Penjelasan Soal Kata Easter dan Passover

Memang terdapat asumsi bahwa Easter berasal dari nama dewi Isthar atau dewi Eostre/Astarte.

Penjelasan Kata Easter dan Passover dalam Gereja

Meskipun terdengar mirip, sebenarnya kata “Easter” diduga berasal dari “Eostur”, yang berarti “musim kebangkitan” yang merujuk pada musim semi.

Di Inggris, di gunakan kata “Easter”, sementara di Jerman kuno di gunakan kata “Eastur” untuk merujuk pada musim semi.

Di negara lain, ada istilah yang berbeda seperti “Pascha” (Latin dan Yunani), “Pasqua” (Italia), “Pascua” (Spanyol), “Pasen” (Belanda), yang semuanya berasal dari kata Ibrani “Pesach” yang berarti “Passover”.

Dalam bahasa Jerman, kata “Ostern” (Easter) berasal dari kata “Ost” (timur atau terbitnya matahari), dan terkait dengan “erster” (pertama) dan “stehen” (berdiri) yang kemudian menjadi ‘erstehen’ (kebangkitan) dan selanjutnya ‘auferstehen’ (bangkit).

Kata Ester/Eostur dalam bahasa Inggris yang berubah menjadi Easter, setara dengan kata Oster dalam bahasa Jerman yang kemudian menjadi Ostern.

Penjelasan kata Easter dan Isthar

Perlu di catat bahwa kemiripan bunyi antara Easter dengan Isthar hanyalah kebetulan dan tidak menunjukkan hubungan antara keduanya.

Perayaan Easter/Pascha/Paskah dalam agama Kristen merujuk pada penggenapan nubuat Perjanjian Lama tentang kurban Salib Kristus yang menghasilkan Kebangkitan.

William Tyndale merupakan tokoh Protestan yang pertama kali menggunakan kata “Easter” dalam terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris, bersamaan dengan kata Passover.

Penggunaan kata “Easter” bukanlah penemuan Gereja Katolik, namun Gereja memiliki kemampuan menguduskan hal-hal yang sebelumnya berkaitan dengan paganisme.

Historis penggunaan kata Easter

Secara historis, banyak nama hari dalam bahasa Inggris terkait dengan asal-usul pagan seperti Sunday (matahari), Monday (bulan), Tuesday (dewa Tiu), Wednesday (dewa Woden), Thursday (dewa Thor), Friday (Freya), dan Saturday (Saturnus).

Meskipun begitu, Gereja Katolik telah mengubah makna dan mengkonsekrasi hal yang dulunya terkait dengan paganisme sebagai penyembahan kepada Tuhan.

Penggunaan “Easter” dalam konteks perayaan Kristiani tidak merujuk kepada Isthar, melainkan kepada “Eostur” dan maknanya merujuk kepada kebangkitan, terutama Kristus.

Dengan demikian, tidak mengapa menggunakan kata “Easter”, karena bagi umat Kristiani, kata tersebut memiliki makna dan konotasi berbeda secara spiritual.

Oleh karena itu, penting memahami konteks historis dan spiritual di balik penggunaan kata yang terhubung dengan tradisi dan kepercayaan agama.

Demikian artikel tentang kata Easter dan Passover yang menjadi salah satu kueri yang sering di cari di Google.

Komentar