Netizensulut.com, SULUT – Anggota DPRD Sulut Ir. Julius Jems Tuuk Memohon bantuan Gubernur Sulut untuk berkomunikasi dengan Kementerian PUPR terkait Pintu air jalur Irigasi yang Rusak.
Pasalnya, Anggota DPRD yang sering di sapa Jems Tuuk itu menilai bahwa dengan kerusakan pintu air di jalur Irigasi Kosinggolan dan Toraut (BMR) Bisa berdampak pada ketersediaan Stok beras di Sulut.
Hal itu Jems Tuuk Sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Saat Rapat Paripurna dalam rangka penyerahan rekomendasi DPRD atas LKPJ Gubernur tahun 2023, di ruang Rapat Paripurna pada, Selasa (30/04/2024).
Perlu di ketahui juga bahwa, masalah Pintu air Irigasi ini merupakan domain dari Balai Wilayah Sungai Suawesi I.
Wakil rakyat dari dapil Bolmong Raya ini mengungkapkan, hampir 80 persen kondisi pintu air di kedua bendungan tersebut saat ini dalam kondisi rusak sehingga dapat mengancam turunnya produksi pertanian di wilayah Bolaang Mongondow.
“Atas nama P3A, GP3A dan IP3A di dua jaringan besar memohon bantuan Bapak Gubernur untuk dapat membicarakan dengan Kementerian PU agar pintu-pintu air dapat di perbaiki,” Pinta Tuuk di hadapan Gubernur Olly Dondokambey.
Politisi PDIP ini juga mengkhawatirkan akibat kurang seriusnya program rehabilitasi irigasi di kedua bendungan tersebut berpotensi kehilangan produksi beras sebanyak 38 ribu ton per tahun.
“Dampak dari rusaknya pintu air dan pengerjaan proyek-proyek dari pusat setiap tahun kita bisa kehilangan 38 ribu ton beras tidak bisa di produksi, dan ini memberikan dampak yang luar biasa bagi ketersediaan beras di Sulawesi Utara. ” tandas Tuuk.
Komentar