Netizensulut.com, SULUT – Masalah pertanian hingga saat ini masih menjadi PR bagi pemerintah dan pihak berwajib lainnya.
pasalnya, Sandra Rondonuwu yang merupakan Ketua Komisi II DPRD Sulut pada saat RDP menyoroti terkait masalah pertanian di daerahnya Minahasa Selatan.
Ia menyindir praktik para calo pasar yang seenaknya menentukan harga jual hasil pertanian, seperti bawang, rica, dan tomat.
“Petani kita tidak bisa menentukan harga, ternyata di tentukan oleh para calo,” ucap Sandra dalam RDP dengan mitra kerja saat itu, Selasa (28/05/2024).
Dalam Rapat Dengar Pendapat, Sandra menekankan pentingnya Dinas Pertanian dan Peternakan untuk segera bertindak.
“Supaya petani kita bisa menentukan harganya sendiri,” imbuhnya.
“Akhirnya ketika datang bawa batang bawang, rica, tomat dari modoinding, petani kita tidak bisa bilang harganya berapa, karena harus tunggu orang yang ada di pasar ini menentukan harganya berapa,” lanjut wanita yang akrab di sapa Saron itu.
Sandra juga menyinggung bahwa masalah serupa terjadi tidak hanya di Sulut, tapi juga di Gorontalo.
“Ini terjadi sampai di Gorontalo, petani tidak bisa menentukan harga. Jadi kalau mereka (calo) sudah bilang kalau rica di jual hanya sepuluh ribu, mereka tidak mau pusing ini petani modalnya berapa,” jelas Saron di ruang rapat Komisi II kantor DPRD Sulut.
Dengan nada tegas, Sandra meminta agar Dinas terus memberikan perhatian khusus pada pasar yang tidak adil kepada petani.
“Kalau pola seperti ini terus di praktekan dan mata rantainya tidak di putus, mau sampai di manapun kita teriak kesejahteraan petani, tidak akan merubah keadaan,” tandasnya
Komentar