Berita Buruk Soal Melemahnya Rupiah! Begini Kata Ahli Komoditas Lukman Leong

Netizensulut.com, JAKARTA – Berita buruk bagi rupiah! Lukman Leong, si ahli komoditas dan mata uang, memprediksi bahwa melemahnya rupiah akan terus melemah pada Senin ini.

Menurutnya, kurs rupiah di proyeksikan akan terbuka di kisaran Rp16.000 hingga Rp16.200 per USD.

Alasan di balik melemahnya rupiah ini? Ternyata, dolar AS sedang menjadi penguasa.

Data inflasi AS yang lebih kuat dari ekspektasi serta penyerangan Iran terhadap Israel membuat dolar AS semakin perkasa sebagai ‘safe haven‘.

Lukman dengan yakin menyatakan bahwa rupiah akan terus terjerumus ke jurang kelemahan akibat kekuatan dolar AS.

Kegelisahan semakin bertambah karena tidak ada sentimen positif yang bisa mengangkat nilai rupiah.

Data-data ekonomi dari Tiongkok yang lemah, seperti inflasi dan perdagangan, ikut serta menekan kurs rupiah.

Pelemahan ini di prediksi akan berlanjut satu minggu ke depan.

Bahkan Bank Indonesia diprediksi akan turun tangan meskipun rapuhnya posisi rupiah.

Mengapa rupiah terpeleset?

Menjadi bahan obrolan Myrdal Gunarto dari Maybank Indonesia ketika dia mengungkapkan bahwa mekanisme transaksi di pasar luar negeri, terutama di pasar non deliverable forward (NDF) Singapura, menjadi pemicu pelemahan kurs rupiah.

Dolar AS begitu kuat secara global dan regional Asia sehingga rupiah sulit bersaing.

Hal ini tercermin dari indeks Dollar DXY yang terus meroket.

Rasanya seperti kita tengah tertawan oleh dolar AS yang tak terkendalikan.

Arus dana di pasar keuangan internasional mulai merayap menuju pasar AS, terutama obligasi AS yang di nilai lebih menggiurkan ketika yield surat utangnya terus naik.

Situasi semakin rumit dengan ekspektasi The Fed yang penuh tanda tanya.

Tak hanya itu, permintaan dolar AS di dalam negeri juga meningkat.

Impor bahan bakar minyak (BBM) dan bahan pangan ikut mendorong tren ini, terutama menjelang Lebaran.

Harga Komoditas di tingkat Global

Harga komoditas global untuk energi dan pangan meroket, membuat neraca dagang Indonesia tergelincir di bawah USD1 miliar.

Namun, jangan pingsan dulu! Bank Indonesia di sebut-sebut akan melakukan intervensi untuk menstabilkan kurs rupiah.

Mereka akan menggunakan segala cara, mulai dari cadangan devisa hingga instrumen DNDF dan pasar obligasi domestik.

Jadi, apa yang bisa di prediksi selanjutnya? Secara optimis, rupiah mungkin tidak akan jatuh lebih dalam.

Mungkin suara jeritan rupiah akan sedikit teredam, setidaknya untuk sementara.

Namun, siapa yang bisa memastikan perjalanan rupiah ke depan? Kita tunggu saja drama selanjutnya.

Komentar